Logging

 Sekilas Sejarah Wireline Logging

1927    Electric Log ditemukan
1930    Alat pengukur SP ditemukan
1937    Alat pengambil Side wall core ditemukan
1941    Alat pengukur Gamma Ray ditemukan
1949    Alat generasi pertama Induction ditemukan
1953    Alat Microlog (MSFL) ditemukan
1957    Alat pengukur Formation Pressure ditemukan
1963    Alat Dual Induction Log ditemukan
1978    Alat RFT ditemukan
1981    Alat Litho Density Tool ditemukan

Mengapa Disebut Logging?

Log = Balok Kayu
Logging = Sedang mengerjakan sesuatu pada balok kayu
Dalam industri hulu penebangan hutan, pohon dipotong dengan Chain Shaw, lalu cabang dan rantingnya dipapas sedemikian rupa sehingga yang tertinggal adalah pohon yang sudah berbentuk balok kayu, yang akan dengan mudah diseret oleh bulldozer sampai ketempat penampungan.

Balok kayu tadi diikat dengan kawat baja dan kawat baja diikatkan pada bulldozer, bulldozer menariknya ke tempat penimbunan sepanjang jalan di hutan.

Sedangkan Pada Wireline Logging:

Balok kayu = Alat - alat pengukur besaran fisis pada batuan.
Kawat baja = Kabel baja yang memiliki penghantar listrik.
Bulldozer = unit permukaan, truk di darat, skid di laut.

Profil Dari Wireline Logging

Apa Itu Logging?

Logging bisa didefinisikan sebagai suatu sistem perekaman data pada sumur yang sedang dibor atau sedang berproduksi guna menemukan berbagai macam karakteristik formasi yang ada di dalam lubang.

Apa Tujuan Open Hole Logging?

Tujuannya adalah untuk menjawab pertanyaa:
1. Apakah reservoir itu ada?
2. Di mana (kedalaman) Reservoar tersebut?
3. Berapa ketebalan reservoar tersebut?
4. Apa jenis batuan (lithologi) reservoar tersebut?
5. Berapa harga porositas dari reservoar tersebut?
6. Kemana arah dan berapa besarnya (terbatas) dari reservoar tersebut?
7. Apa jenis cairan di dalam reservoar tersebut (air, minyak, atau gas)
8. Untuk jadi panduan produksi bagi reservoar tersebut
9. Mendapatkan data yang baik untuk evaluasi formasi (Formation Evaluation)

Dari segi biaya, proses logging hanya merupakan 5% dari total biaya dari sebuah sumur jadi. Akan tetapi data logging merupakan kunci utama dari nasib sebuah sumur. Sehingga adalah penting untuk mendapatkan data yang lengkap dan baik.

Komplikasi Logging

Apa saja yang bisa mempengaruhi pembacaan pada saat logging:
1. Rembesan lumpur bor
2. Pengaruh lumpur bor
3. Alterasi formasi
4. Pengaruh lapisan bahu
5. Batasan/kemampuan alat - alat logging tersebut

Dengan kata lain semua pengukuran log harus dikoreksi terhadap pengaruh lingkungan sebelum bisa dipakai untuk evaluasi.

Logging While Drilling (LWD)

Wireline Logging (Open Hole & Cased Hole)

Logging Operation (Open Hole & Cased Hole)


Alat - Alat Logging (Open Hole & Cased Hole)

Kabel

Panjang    : 24000 kaki (7300 Meter)
                   18000 kaki (5500 Meter)
Diameter    : 0.46 Inch (1.2 Centimeter)
                     0.52 Inch (1.3 Centimeter)
Terdiri dari 2 lapis susunan kawat yang dianyam bersilangan supaya tidak dapat terpuntir. Di dalam dua susunan kawat terdapat 7 konduktor. Bahan isolasi konduktor adalah Poly Prophelin. Isolasi masih baik sampai suhu 350 F (177 C). Disambung ke alat (tool) melalui Head. Disambung ke komputer dari drum yang berputar melalui Collector.

Alat Yang Masuk Ke Dalam Lubang Bor


Sonde

Fungsi:
Memancarkan energi ke formasi batuan melalui pemancar (Transmitter). Menerima kembali energi yang telah berinteraksi dengan Formasi batuan melalui Penerima (Receiver). Ruang antara sonde dengan dinding lobang bor berisi Lumpur. Lumpur ini sebagai media pada beberapa alat.

Cartridge

Fungsi:
Memberi tenaga pada rangkaian elektronika (Power Supply). 250 Volt / 150 Volt didapat dari CSU. Memberi tenaga pada Sonde untuk mengirim energi (Tidak selalu, biasa juga dari Sonde itu sendiri). Mengirim data dari Sonde ke atas melalui kabel pada cartridge khusus untuk mengubah data analog menjadi digital, kemudian data digital ini dikirim ke atas melalui kabel, disebut "Digital Telemetry System".

Jenis Energi Yang Dipancarkan

Energi Listrik : Mengirim Arus Listrik
Alat : Resistivitas, Dipmeter

Energi Elektromagnetik : Mengirim gelombang elektromagnetik
Alat : Konduktivitas, EPT & DPT.

Energi Nuklir : Mengirim sinar gamma atau sinar neutron.
Alat : Densitas, Porositas.

Energi Sonik : Mengirim gelombang bunyi, Sonik / Ultrasonic.
Alat : Porositas, Kualitas Semen.

EPT = Electromagnetic Propagation Tool
DPT = Deep Propagation Electromagnetic Tool

Tugas Dari Open Hole Logging

Open hole logging memberikan rekaman bersambung versus kedalaman dari sifat - sifat formasi.

Wireline log data rekaman formasi meliputi:
- Resistivitas Listrik
- Bulk densitas
- Natural dan induced radioactivity
- Kandungan Hidrogen
- Dll...

Alat Lithologi Dan Porositas

Alat Lithologi dan porositas menggunakan sifat - sifat dari radiasi dan signal sonic untuk memberikan data - data formasi. Alat - alatnya meliputi:
- Natural Gamma Ray Tool (NGRT)
- Compensated Spectral Natural Gamma (CSNG)
- Dual Spaced Neutron (DSN)
- Spectral Density Log (SDL)
- Compensated Sonic
- Long Space Sonic (LSS)

Alat Resistivity

Resistivity menggunakan elektromagnetik signal untuk menentukan sifat - sifat formasi. Alat - alatnya meliputi:
- High Resolution Induction Tools (HRI)
- High Resolution Array Induction (HRAI)
- Dual Lateralog Tool (DLL)
- Micro Spherically Focused Log (MSFL)
- Microlog Tool

Gamma Ray

Gamma Ray (GR) adalah suatu kurva hasil dari pengukuran Intensitas pancaran radioaktif dari bawah permukaan, masing - masing formasi memancarkan intensitas radioaktif yang berbeda - beda, yang kemudian terekam oleh alat Gamma Ray Tool.

GR bukan untuk mencari jenis lithologi seperti sand, shale, clay, Limestone, dolomit, batubara, quartzit dsb,

Gamma Ray hanya mengukur intensitas pancaran radioaktif di bawah permukaan dari 3 unsur yakni Thorium (Th), Potassium (K), Uranium (Ur) yang mana biasanya unsur radioaktif Potassium banyak dijumpai pada batuan berukuran serpih/shale, contoh K feldspar (Potassium Feldspar), sehingga biasanya pembacaan intensitas akan besar pada zona shale.


Lithologi/Polaritas - Tool Nuklir

NGRT dan CSNG tools menentukan lithologi formasi dengna mengukur pancaran gamma ray dengan menggunakan scintillation crystal ray dan photomultiplier tube (PMT).

Gamma rays secara alami terjadi karena radioactive isotop membentur Nal scintillation crystal dan sebuah sinar photon tepancarkan.

Di dalam PMT setiap photon membebaskan elektron yang berakselerasi pada electric field guna membentur elektroda lain.

Proses ini terus berulang melewati tingkatan sampai final elektroda menghasilkan suatu voltage pulse yang bisa diukur.

Compensated Spectral Natural Gamma (CSNG)

Mengenali zona Hydrocarbon. Membedakan tipe batuan reservoar. Menunjukkan zona permeabilitas tinggi atau rekahan reservoar. Menentukan jenis lempung (clay). Memberikan korelasi stratigrafi secara lengkap. Memberikan korelasi depth secara lengkap. Menggambarkan batas lapisan. Mencari arah migrasi air. Bisa dikombinasi dengan sebagian besar tools logging lain. Bisa dijalankan pada Open hole maupun Cased Hole.

Kegunaan Sifat - Sifat Penggunaan Nuklir Dari Logging

Kegunaan Natural gamma ray:
- Korelasi log; seperti pencocokan kedalaman; pengambilan sample di dalam lubang; penentuan zona perofrasi.
- Sebagai Indikator Lithologi, jika lithologinya secara umum telah diketahui.
- Untuk evaluasi kandungan shale (serpih), secara kuantitatif.

Alat Resistivity

Ada dua teknik utama dalam mengukur harga resistivitas:
- Laterolog : Arus diinjeksikan ke dalam formasi (cocok untuk lapisan tebal)
- Induction : Arus cincin masuk ke dalam formasi (cocok untuk lapisan tipis)

Laterologs

Arus dipaksa masuk melewati lumpur menuju formasi.





Pengukuran Dual Laterolog

LLD : Pengukuran dalam, arus kembali ke permukaan.
LLS : Pengukuran dangkal, arus kembali ke tools-nya lagi.

Aliran Arus Laterolog Dalam (LLD)



Aliran Arus Laterolog Dangkal (LLS)

Alat Resistivity

Borehole Diagram

Profil Radial Resistivity

MSFL


Microlog Tool

Menemukan zona porous dan zona permeable. Menggambarkan lapisan tipis. Estimate porositas. Vertikal resolusi sangat halus. Used to establish net reservoir thickness for precise sand count. Digunakan untuk koreksi kedalaman pembacaan resistivitas. Digunakan berkombinasi dengan Gamma atau Density tool. Digunakan pada lumpur berbahan dasar air dengan mendapatkan hasil bagus pada freshwater mud. Rutin dijalankan dengan Caliper survey.

Efek Groningen

Disebabkan oleh highly resistive beds overlying the formation yang akan diukur. Menyebabkan aliran bawah masuk ke kolom lumpur. Disebabkan oleh referensi voltage (cable - torpedo) menjadi tidak nol. LLD membaca terlalu tinggi. More pronounced ata low resistivity.

Resistivity - Induction Tools

Menggunakan Transmitter dan Receiver coil untuk mengukur resistivitas formasi dengan inducing aliran arus. Arus menciptakan medan elektromagnetik (EMF). EMF menciptakan ground loops. Ground loops menciptakan EMF yang mana kemudian memotong coil penerima.

Area Di Sekitar Sonde


High Resolution Induction (HRI)

Membedakan di antara water - bearing dan hydrocarbon bearing formasi. Menentukan true formation resistivity (Rt). Memperkirakan diameter invasi. Menunjukkan moveable hydrocarbon. Superior dalam resolusi vertikal. Investigasi yang jauh dalam kedalaman. Bisa digunakan pada freshwater - based drilling fluids, oil - based muds, dan air - filled holes. DITS - combinable, bottom - only.

High Resolution Array Induction (HRAI)

Membedakan di antara water - bearing dan hydrocarbon bearing formasi. Menentukan true formation resistivity (Rt). Memperkirakan diameter invasi. 6 kedalaman investigasi. Superior dalam resolusi vertikal. Real - time koreksi lubang langsung. Less susceptible to skin effect. Bisa digunakan pada freshwater - based drilling fluids, oil - based muds, dan air - filled holes. DITS - combinable, bottom - only.

Dual - Spaced Neutron (DSN II)

DSN menggunakan source kimia (AmBe) dan 2 detektor suhu guna menentukan porositas formasi. Source memancarkan dengan cepat neutron ke dalam formasi. Pada saat neutron menumbuk hydrogen mereka kehilangan energi. Detektor mengukur neutron yang bisa mencapai level thermal dalam hitungan per detik.

Menentukan porositas formasi. Identifikasi lithologi formasi. Menunjukkan formasi gas. Penghitungan volume shale. Memberikan korelasi antara open hole dengan cased hole log. Bisa dikombinasi dengan sebagian besar tools logging lain. Bisa digunakan baik di open hole maupun di Cased hole logging.

Density Logging

Density adalah suatu kurva hasil pengukuran berat jenis lithologi formasi. Biasanya disajikan dalam bentuk kurva RHOB.

Biasanya skala untuk kurva rhob diatur berdasarkan jenis reservoar yang ada pada daerah tersebut. Apabila reservoarnya Sandstone skala yang akan dipakai adalah 1.65 - 2.65, sedangkan apabila limestone skala yang akan dipakai adalah 1.71 - 2.71.



Spectral Density Logging Tool (SDLT)

Sumber Kimia (137 Cs) memancarkan sinar gamma ray ke dalam formasi selama gamma ray bertumbukan dengna material formasi energi mereka berkurang atau melemah. Dua detektor gamma mengukur penerimaan radiasi dalam hitungan per detik. Kecepatan perhitungan berbalik proporsional untuk bulk density. Kecepatan penghitungan proporsional untuk porositas formasi.
Menentukan porositas formasi. Metode efektif untuk identifikasi lithologi formasi. Menunjukkan lapisan tipis. Menunjukkan formasi gas. Menghitung kandungan shale. Bisa dikombinasikan dengan sebagian besar tool logging. Bisa digunakan baik di open hole maupun di cased hole.

Selective Formation Tester (SFT-IV)

Analisa tekanan. Menentukan letak kontak fluida dan interval bawah pemboran. Memeriksa isolasi reservoar. Menunjukkan habisnya kandungan reservoar. Menghitung permeabilitas reservoar. Menentukan tekanan reservoar statik. Perkiraan kerusakan kulit. Menunjukkan perubahan berat lumpur dengan kedalaman.
Analisa Fluida. Volume setiap fasa cairan. Perbandingan Gas - oil dan water - oil. Gravitasi Oil. Tipe produksi. Saturation pressure, pressure - volume relationship, relative volumes, dan compressibilities. Pebandingan Solution - gas - oil, formation volume factor, liquid density, dan gravitasi gas. Komposisi dasar.

Sidewall Coring Tool (SWC)

SWC mengambil sampel / core dari formasi disekitar lubang bor. Instruksi peledakan mendorong proyektil melubangi dinding lubang bor mengambil sampel. Perberakan vertikal dari tool memisahkan core dari formasi. Core barrels disambungkan pada tubuh utama tool dengan menggunakan kabel. Memastikan oil atau gas. Menentukan porosity. Menentukan permeability. Menentukan kandungan shale dan densitas matriks. Identifikasi lihtologi. Digunakan pada lubang berisi cairan atau gas. Biasanya digunakan bersama Tool Gamma Ray atau SP untuk penentuan posisi.

Rotary Sidewall Coring Tool (RSCT)

Mengambil sampel asli dari formasi disekitar lubang bor. Caliper menyebar untuk menekan RSCT kesebelah dinding lubang bor yang diperkirakan sebagaik lokasi sampel. Rotating diamond bit memotong sampel dari formasi. Tool bergerak secara vertikal untuk mematahkan core dari formasi lalu core ditarik mundur ke dalam tool dan disimpan di pipa penerima. RSCT kemudian siap untuk pindah ke area sampel selanjutnya.
Memastikan oil atau gas. Menentukan porositas dan permeabilitas. Menentukan kandungan shale dan densitas matriks. Identifikasi lithologi. Digunakan pada lubang berisi cairan atau gas. Biasanya digunakan bersama Tool Gamma Ray atau SP untuk penentuan posisi.

Apa Itu Perforasi?

Perforasi bisa didefinisikan sebagai suatu penembusan dinding casing dan semen guna membuat lubang yang mana fluid dari formasi bisa masuk atau material bisa juga masuk ke dalam annulus/ruang di antara casing dan dinding lubang bor.
















































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara kerja motor starter tipe reduksi

Soal dan Jawaban Mekanisme Katup

Rangkuman Fuel System