Fluida dan Gaya Stokes
A. Fluida
Fluida merupakan segala hal yang
dapat mengalir; biasanya digunakan pada cairan dan gas (Young, 2012;373) Ketika
sebuah fluida (cairan maupun gas) pada keadaan diam, akan menerima gaya sesuai
dengan permukaan kontak gaya, seperti sebuah dindng wadah atau benda yang berada pada fluida. Ketika fluida
keseluruhan diam, molekul yang membangun fluida melakukan pergerakan; gaya yan
dihasilkan fluida dikarenakan molekul yang saling bertabrakan dengan benda
sekitar (Young, 2012;375). Jika berat dari fluida dapat diabaikan, tekanan pada
fluida sama dengan volumenya. Tetapi terkadang berat fluida tidak dapat
diabaikan. Jika fluida dalam titik keseimbangan, setiap volume dari elemen
tersebut berada pada titik keseimbangan (Young, 2012:376).
Ketika sebuah benda seluruhnya atau sebagian
dimasukkan ke dalam sebuah fluida, fluida menghasilkan gaya angkat pada benda
sama dengan berat fluida yang digantikan oleh benda (Young, 2012;380). Fluida
yang ideal merupakan fluida yang tidak dapat dikompresikan (sehingga, massa jenis
tidak berubah) dan tidak memiliki gesekan dalam (viskositas) (Young, 2012;382).
Fluida merupakan gabungan dari molekul yang secara acak berkaitan bersama
dengan gaya kohesif lemah dan gaya yang dihasilkan dinding pada wadah. Cairan
dan gas keduanya ialah fluida (Serway, 2004;421).
Karena partikel-paetikel dalam
fluida dapat mudah bergerak, maka secara umum rapat massanya tidak konstan
(Satriawan, 2007:77). Bila vektor kecepatan fluida di semua titik ~v=~(~r) bukan merupakan fungsi waktu
maka alirannya disebut aliran tetap (steady), sebaliknya bila tidak maka
disebut aliran tidak tetap (non steady). Bila di dalam fluida tidak ada elemen
fluida yang berotasi relatif teradap suatu titik maka aliran fluidanya disebut
aliran rotasional. Bila terdapat gaya gesek dalam fluida maka alirannya disebut
aliran kental. Gaya gesek ini merupakan gaya-gaya tangensial terhadap
lapisan-lapisan fluida, dan menimbulkan disipasi energi mekanik (Satriawan,
2007;84-85)
B. Gaya
Stokes
Hukum Stokes bisa pula digunakan
untuk menentukan koefisien viskositas fluida. Benda bergerak dalam fluida
mendapat gaya gesekan yang arahnya berlawanan dengan arah gerak benda. Besarnya
gaya gesekan bergantung pada kecepatan relatif benda terhadap fluida serta
bentuk benda. Untuk benda yang berbentuk bola, besarnya gaya gesekan memenuhi
hukum Stokes F=6πɳrv
(Abdullah, 2016;797).
Dengan F gaya gesekan pada benda oleh
fluida r jari-jari bola v laju bola relatif terhadap fluida. Jika benda
berbentuk bola dijatuhkan dalam fluida maka mula-mula benda bergerak turun
dengan kecepatan yang makin besar akibat adanya percepatan gravitasi. Pada
suatu saat kecepatan benda tidak berubah lagi. Kecepatan ini dinamakan
kecepatan terminal. Gaya yang bekerja pada benda selama bergerak jatuh adalah
gaya berat kebawah, gaya angkat Archimedes ke atas, dan gaya Stokes yang
melawan arah gearak (ke atas juga). Saat tercapai kecepatan terminal, ketiga
gaya tersebut seimbang. Berdasarkan kecepatan terminal bola maka kita dapat menentukan
viskositas fluida (Abdullah, 2016;798). Besarnya gaya berat benda W=mg=ρbVg=ρb(r3)g (Abdullah,
2016;798). Besarnya gaya angkat Archimedes FA=ρfVg=ρf(r3)g (Abdullah,
2016;799). Besarnya gaya stokes Fs=6πɳrv (Abdullah,
2016;799)
Komentar
Posting Komentar